Gambar manusia psikotes yang benar – menjadi salah satu hal penting yang harus dipahami peserta tes saat mengikuti seleksi kerja maupun ujian psikologi.
Meski terlihat sederhana, instruksi “gambar orang” dalam psikotes ternyata memiliki makna mendalam karena penilaiannya tidak hanya pada hasil gambar, tetapi juga detail proporsi, ekspresi, hingga cara kamu menempatkan objek di kertas.
Artikel ini akan membahas secara lengkap panduan menggambar manusia dalam psikotes agar sesuai harapan penilai sekaligus membantu kamu tampil lebih percaya diri.

Apa Itu Psikotes Gambar Orang dan Tujuannya
Definisi Psikotes Gambar Orang
Psikotes gambar manusia (drawing test) adalah tes proyektif di psikologi di mana peserta diminta menggambar figur manusia, tanpa instruksi yang sangat spesifik, sering hanya “gambar orang”. Dari gambar tersebut, psikolog akan menilai berbagai aspek karakter, emosi, dan persepsi diri.
Versi klasiknya disebut Draw-A-Person Test (DAP) yang dikembangkan oleh Florence Goodenough pada 1926. Sesudahnya dikembangkan lagi agar Bisa digunakan tidak hanya untuk anak tetapi juga orang dewasa dalam konteks seleksi kerja.
Tujuan Psikotes Gambar Manusia dalam Seleksi Kerja
Berikut beberapa tujuan psikotes gambar manusia:
- Menilai kepribadian seperti kepercayaan diri, kreativitas, rasa tanggung jawab.
- Mengetahui ketahanan emosional: bagaimana kamu bereaksi terhadap perintah yang ambigu atau tugas yang tidak spesifik.
- Melihat detail karakter nonverbal: perhatian terhadap detail, proporsi, keseimbangan gambar, ekspresi, dan sebagainya.
Bagian-bagian Penilaian: Elemen dalam Gambar Manusia Psikotes yang Benar
Agar gambar manusia psikotes yang kamu buat mendekati “benar” dari sisi penilaian psikologis, ini aspek-aspek yang biasanya diperhatikan:
Elemen | Apa yang Dinilai | Kenapa Penting |
---|---|---|
Proporsi (kepala, badan, lengan, kaki) | Apakah semua bagian tubuh ada dan proporsional? | Gambar yang proporsional menunjukkan keseimbangan dalam persepsi diri dan kesadaran akan tubuh. |
Kelengkapan anggota tubuh | Kepala, leher, tubuh, tangan & jari, kaki, rambut, mata, telinga, hidung, mulut, dll. | Kekurangan anggota bisa diinterpretasikan sebagai kurang detail, menghindari hal-hal penting, atau rasa kurang “lengkap” dalam diri. |
Jenis kelamin sesuai gambar | Bila kamu laki-laki, gambarlah figur laki-laki; wanita, figur wanita. | Mengurangi ambiguitas dan menunjukkan integritas identitas diri. |
Posisi dan aktivitas objek | Berdiri, duduk, berjalan, atau melakukan aktivitas tertentu sesuai profesi/diminta. | Dinamisitas menunjukkan keaktifan atau bagaimana kamu melihat diri dalam peran yang akan diambil. |
Ekspresi dan emosi | Wajah, senyum, posisi tangan, postur tubuh. | Ekspresi positif biasanya diartikan sebagai optimisme, keramahan, kemampuan interaksi sosial. |
Lokasi gambar di kertas & ukuran gambar | Gambar tidak terlalu besar/terlalu kecil; ditempatkan di tengah kertas. | Penempatan yang baik dan ukuran yang tepat menunjukkan kontrol ruang dan kesadaran diri. |
Garis dan tekanan gambar | Garis tidak terlalu tebal atau kasar; tidak terlalu banyak goresan berulang; hindari garis-tekan yang menunjukkan ketegangan/dorongan agresif terlalu kuat. | Menunjukkan keseimbangan emosional dan kondisi psikologis saat menggambar. |

Cara Membuat Gambar Manusia Psikotes yang Benar: Panduan Praktis
Berikut langkah-langkah praktis agar kamu bisa menghasilkan gambar manusia psikotes yang benar dan favorable:
Persiapan Sebelum Menggambar
- Pahami instruksi dengan baik
Pastikan kamu mendengarkan atau membaca instruksi secara jelas. Apakah diminta “gambar orang”, “orang sedang bekerja”, “jelaskan profesinya”, atau tambahan lainnya. Kesalahan instruksi bisa mempengaruhi penilaian. - Sediakan alat yang memadai
Gunakan pensil yang nyaman, penghapus, kertas yang disediakan. Gunakan alat itu dengan baik agar kamu bisa memperbaiki bila ada kesalahan. Latihan sebelumnya dengan alat serupa bisa membantu. - Latihan menggambar figur manusia
Tidak untuk menjadi artis, tapi supaya tubuh, proporsi, dan hal-detail menjadi familiar. Latihan mata, hidung, mulut, jari tangan, kaki, rambut.
Dalam Proses Menggambar
- Mulai dengan sketsa ringan
Coba gambarlah dulu garis-besar tubuh: kepala, badan, lengan, kaki. Jangan langsung memberikan detail yang sulit. Setelah sketsa proporsional ok, tambahkan anggota tubuh lain. - Pastikan kelengkapan anggota tubuh
Kepala, rambut, leher, bahu, tangan & jari, dada, perut, kaki, telinga mata hidung mulut. Jangan lupa detail seperti alis atau garis rambut agar gambar lebih hidup. - Ukuran dan posisi gambar
Letakkan figur manusia di tengah kertas, tidak terlalu tepi kiri atau kanan. Ukuran bukan terlalu besar (menguasai hampir seluruh kertas) ataupun terlalu kecil (terlalu “ciut”). - Detail profesi dan aktivitas (jika diminta / memungkinkan)
Kalau instruksi atau situasi memungkinkan, gambarkan orang tersebut sedang melakukan aktivitas yang relevan — pekerjaan yang kamu lamar, atau aktivitas yang menunjukkan organisme aktif. Misalnya menggambar seseorang sedang mengetik, berbicara, mengajar. Tambahkan pakaian dan atribut yang sesuai profesi bila bisa. - Ekspresi wajah dan sikap tubuh
Buat wajah yang bersahabat / tersenyum jika dimungkinkan, tangan terbuka atau posisi alami, tidak terlalu kaku. Postur tubuh yang baik menunjukkan rasa percaya diri. - Garis yang bersih dan tekanan yang proporsional
Hindari goresan terlalu kasar atau tekanan pensil terlalu berat. Gunakan garis yang cukup jelas tapi tidak berlebihan. Jika salah, hapus dan perbaiki dengan hati-hati. - Waktu dan ketenangan pikiran
Jangan terburu-buru. Gunakan waktu dengan bijak. Bila merasa gugup, tarik napas, rilekskan tangan dan pikiran. Fokuslah pada proses, bukan pada “apakah ini sempurna“.
baca juga : Gambar Pohon yang Tidak Boleh Digambar saat Psikotes dan Alasannya
Kesalahan Umum yang Harus Dihindari
Agar gambar manusia psikotes yang kamu hasilkan lebih “benar” secara psikologis penilaian, hindari hal-hal berikut:
- Menggambar figur hanya sebagai stickman atau sangat abstrak/kartun kecuali diminta khusus.
- Membiarkan anggota tubuh hilang atau tidak lengkap (misalnya tidak menggambar tangan atau kaki).
- Menempatkan gambar terlalu ke pinggir kertas, terlalu kecil, atau terlalu besar.
- Membuat garis terlalu tebal atau berlebihan pada satu bagian — ini bisa diinterpretasikan sebagai tekanan emosional atau ketegangan.
- Mengabaikan instruksi tambahan (misalnya diminta membuat profesi, aktivitas, atau menerangkan keadaan objek).
- Terlalu fokus pada “keindahan” atau efek artistik daripada kejelasan figur dan proporsi. Psikotes gambar bukan ujian seni.
Studi Kasus & Contoh Ilustratif
Untuk memperjelas, berikut dua contoh kasus yang memperlihatkan gambar manusia psikotes yang benar vs kurang optimal.
Contoh 1 — Gambar yang Optimal
- Seorang pelamar laki-laki menggambar figur laki-laki berdiri di tengah kertas, proporsi badan-kaki-kepala seimbang, lengkap dengan anggota tubuh: mata, alis, hidung, mulut, rambut, tangan dan jari, kaki.
- Figur tersebut sedang mengenakan pakaian resmi sederhana, membawa tas atau atribut kecil yang menunjukkan profesi office / pekerjaan yang dilamar. Ekspresi wajah tampak tersenyum, tangan satu di sisi tubuh satu lagi mungkin memegang atau melakukan aktivitas (misalnya memegang map).
- Garis gambar cukup lembut dan jelas; tidak ada goresan kasar atau tekanan yang ekstrem; ukuran gambar tidak terlalu mendominasi seluruh kertas.
Interpretasi positif: kepercayaan diri baik, identitas jelas, perhatian terhadap detail, aktif, memiliki aspirasi profesi, mampu bekerja dalam estetika & struktur.
Contoh 2 — Gambar yang Kurang Optimal
- Figur kecil, berada di pojok kertas kiri atau terlalu hampir tepi, tanpa aksesoris atau atribut tambahan.
- Beberapa anggota tubuh hilang: mungkin tangan tanpa jari, tidak ada rambut detail, wajah tanpa ekspresi yang jelas.
- Garis sangat kasar, dengan beberapa goresan tebal di bagian wajah atau bagian tubuh tertentu.
Interpretasi mungkin: kurang percaya diri, kurang perhatian terhadap detail, cenderung pasif, mungkin merasa tidak nyaman berada pada spotlight.
baca juga : Tes Psikotes Gambar Titik Jadi Apa? Ini Penjelasan Lengkapnya
Tips Lanjutan agar Gambar Manusia Psikotes yang Benar Terlihat Lebih Baik
- Gunakan referensi sederhana: lihat contoh gambar manusia yang realistis, lalu latih menggambarnya sehingga kamu terbiasa struktur tubuh dan proporsinya.
- Berlatih di bawah kondisi tes: pisahkan waktu latihan — gunakan kertas kosong, waktu terbatas, dan simulasi instruksi seperti di tes.
- Perhatikan budaya & konteks organisasi: beberapa perusahaan atau budaya kerja menghargai tampilan profesionalitas, rapi, sederhana. Gambar yang terlalu unik atau terlalu gaya bisa diinterpretasikan berbeda tergantung lingkungan.
- Jaga kebersihan dan kerapian: hindari noda, lipatan di kertas; jika menggunakan penghapus, bersihkan bekas penghapus agar kertas tidak kusam.
- Berikan membaca tambahan jika diminta: setelah gambar, kadang diberi tugas menjelaskan siapa objek yang digambar, apa pekerjaannya, apa kelebihan & kekurangannya. Siapkan poin-poin sederhana dan jelas.
Penutup: Kunci Utama agar Gambar Manusia Psikotes yang Benar
Untuk menutup, berikut ringkasan agar kamu bisa menghasilkan gambar manusia psikotes yang benar:
- Pahami instruksi dan kondisi tes dengan baik, jangan langsung loncat ke gambar tanpa rencana.
- Pastikan gambar proporsional, anggota tubuh lengkap, posisi baik di kertas, ekspresi dan aktivitas yang relevan.
- Kualitas garis dan tekanan pensil juga penting — jangan berlebihan tapi tetap jelas.
- Tetap alami — jangan mencoba terlalu “menipu” gambar agar terlihat bagus; gambar yang jujur dan menunjukkan dirimu lebih baik daripada yang terlalu dibuat-buat.
- Latihan adalah kunci. Semakin sering kamu berlatih gambar figur manusia dengan kondisi serupa, semakin percaya diri dan konsisten hasilnya akan.
Program Premium Psikotes Kerja 2025
“Kami Bantu, Kami Pandu, Kami Bimbing Sampai Amazing!” 🌟
📋 Cara Membeli dengan Mudah:
- Unduh Aplikasi Psikotes Kerja: Temukan aplikasi Psikotes Kerja di Play Store atau App Store, atau akses langsung melalui website.
- Masuk ke Akun Anda: Login ke akun Psikotes Kerja Anda melalui aplikasi atau situs web.