Psikotes isinya apa saja – sering menjadi pertanyaan utama bagi mereka yang akan mengikuti seleksi kerja, beasiswa, atau masuk perguruan tinggi. Pertanyaan ini wajar muncul karena psikotes adalah tahap penting yang kerap menentukan kelulusan peserta. Tes ini dirancang untuk mengukur berbagai aspek, mulai dari kemampuan berpikir logis, konsentrasi, kepribadian, hingga cara seseorang menghadapi tekanan.
Jika kamu sedang mempersiapkan diri untuk seleksi, memahami psikotes isinya apa saja akan membuatmu lebih percaya diri. Artikel ini akan membahas secara lengkap jenis-jenis soal psikotes, tujuan, serta tips menghadapi setiap tes agar hasil yang diperoleh maksimal.
Apa Itu Psikotes?
Sebelum membahas lebih jauh mengenai psikotes isinya apa saja, mari pahami dulu apa yang dimaksud dengan psikotes.
Psikotes adalah serangkaian tes psikologi yang digunakan untuk menilai aspek kognitif, emosi, kepribadian, dan kemampuan individu dalam menghadapi berbagai situasi. Tes ini banyak digunakan oleh perusahaan, instansi pemerintah, maupun lembaga pendidikan untuk mengetahui kecocokan seseorang terhadap posisi atau lingkungan tertentu.
Tujuan utama psikotes bukan sekadar mencari siapa yang pintar, tetapi lebih kepada menemukan kandidat yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan atau lembaga.

Psikotes Isinya Apa Saja? Inilah Rangkaian Tes yang Paling Sering Muncul
1. Tes Logika Aritmatika
Tes ini mengukur kemampuan berhitung cepat dan memahami pola angka. Biasanya berupa deret angka atau soal cerita.
Contoh:
2, 4, 8, 16, … ?
Tes ini menilai kemampuan analisis pola, ketelitian, dan logika dasar matematika.
2. Tes Logika Penalaran
Jika kamu bertanya psikotes isinya apa saja, maka tes logika penalaran hampir selalu masuk. Tes ini biasanya berbentuk soal cerita dengan premis tertentu, lalu peserta diminta menarik kesimpulan logis.
Contoh:
Semua guru adalah pekerja keras.
Andi adalah guru.
Kesimpulannya?
Jawab: Andi adalah pekerja keras.
3. Tes Deret Angka dan Huruf
Tes ini menilai kemampuan dalam menemukan pola tersembunyi dari angka atau huruf. Biasanya berbentuk urutan yang harus dilanjutkan.
Contoh:
A, C, E, G, … ?
4. Tes Kraepelin / Pauli (Hitung Cepat)
Tes ini cukup terkenal dalam psikotes. Peserta diminta menjumlahkan angka-angka yang tersusun dalam kolom panjang dengan waktu terbatas. Tujuannya adalah mengukur kecepatan, konsentrasi, dan daya tahan mental.
5. Tes Wartegg
Tes ini menggunakan delapan gambar sederhana seperti titik, garis lengkung, atau kotak. Peserta diminta melanjutkan gambar sesuai kreativitas. Tes Wartegg menilai kepribadian, kreativitas, dan cara berpikir seseorang.
6. Tes Menggambar Pohon
Jika kamu penasaran psikotes isinya apa saja, maka tes menggambar pohon juga sangat sering muncul. Peserta diminta menggambar pohon lengkap dengan akar, batang, dan cabang. Tes ini menilai kestabilan emosi, kedewasaan, serta cara memandang kehidupan.
7. Tes Menggambar Orang
Tes ini meminta peserta menggambar seorang manusia seutuhnya. Dari gambar ini, psikolog dapat menilai rasa percaya diri, tanggung jawab, hingga kepribadian peserta.
8. Tes Menggambar Rumah, Pohon, Orang (HTP)
Gabungan dari tes menggambar yang menilai aspek emosional dan sosial. Rumah menggambarkan kehidupan keluarga, pohon mencerminkan kondisi mental, dan orang mewakili pandangan peserta terhadap diri sendiri maupun orang lain.
9. Tes Analogi Verbal
Tes ini mengukur kemampuan bahasa dan hubungan antar kata.
Contoh:
Kucing : Meong = Anjing : … ?
Jawab: Guk.
10. Tes Sinonim dan Antonim
Jenis soal ini sering muncul untuk mengukur kosakata dan daya logika verbal.
Contoh:
Sinonim kata “Indah” adalah …
11. Tes Kepribadian
Selain soal hitung dan logika, psikotes juga berisi tes kepribadian berbentuk pilihan ganda. Pertanyaan biasanya sederhana, namun jawabannya menggambarkan sifat peserta.
Contoh:
Jika ada rekan kerja yang salah, apa yang kamu lakukan?
a. Menegurnya langsung
b. Membicarakan dengan atasan
c. Diam saja
12. Tes Psikotes Tertulis Lainnya
Beberapa perusahaan juga menambahkan tes kreativitas, tes konsentrasi, atau studi kasus dalam bentuk cerita panjang.
baca juga : Gambar Pohon yang Tidak Boleh Digambar saat Psikotes dan Alasannya

Mengapa Psikotes Penting?
Setelah tahu psikotes isinya apa saja, pertanyaan berikutnya adalah mengapa psikotes penting?
Alasannya:
- Menilai kecerdasan logis dan verbal
- Mengukur ketahanan mental dan emosional
- Mendeteksi kepribadian
- Menilai kesesuaian kandidat dengan posisi kerja
Dengan kata lain, psikotes membantu perusahaan memilih kandidat yang tepat, bukan hanya berdasarkan ijazah atau pengalaman.
baca juga : Gambar Manusia Psikotes yang Benar : Panduan Lengkap untuk Peserta Tes
Tips Lolos Psikotes dengan Hasil Maksimal
- Latihan Soal Secara Rutin
Semakin sering berlatih, semakin mudah mengenali pola soal. - Tidur Cukup Sebelum Tes
Kondisi fisik dan pikiran yang segar sangat memengaruhi hasil. - Fokus pada Waktu
Banyak tes psikotes memiliki batas waktu ketat. Latih diri agar cepat sekaligus teliti. - Jawab dengan Jujur pada Tes Kepribadian
Jangan mencoba berpura-pura, karena hasilnya bisa terlihat tidak konsisten. - Tenang dan Percaya Diri
Psikotes bukan mencari siapa yang sempurna, melainkan siapa yang paling sesuai dengan kebutuhan posisi.
Kesimpulan
Jadi, psikotes isinya apa saja? Jawabannya cukup beragam, mulai dari tes logika, aritmatika, deret angka, Kraepelin, Wartegg, hingga tes kepribadian. Setiap jenis tes memiliki tujuan tersendiri untuk menilai kemampuan kognitif, daya tahan mental, hingga karakter individu.
Dengan memahami jenis-jenis soal dan berlatih secara rutin, kamu bisa menghadapi psikotes dengan lebih percaya diri. Ingat, psikotes bukan hanya tentang benar atau salah, tetapi bagaimana dirimu bisa menunjukkan potensi terbaik.
Program Premium Psikotes Kerja 2025
“Kami Bantu, Kami Pandu, Kami Bimbing Sampai Amazing!” 🌟
📋 Cara Membeli dengan Mudah:
- Unduh Aplikasi Psikotes Kerja: Temukan aplikasi Psikotes Kerja di Play Store atau App Store, atau akses langsung melalui website.
- Masuk ke Akun Anda: Login ke akun Psikotes Kerja Anda melalui aplikasi atau situs web.