Tes Psikotes Apa – Tes psikotes menjadi salah satu tahapan yang wajib dilalui dalam proses seleksi kerja, baik di perusahaan swasta, BUMN, maupun instansi pemerintahan.
Melalui psikotes, pihak rekrutmen dapat menilai kemampuan berpikir logis, kestabilan emosi, dan kepribadian kandidat. Banyak pelamar kerja gagal bukan karena kurang pintar, tetapi karena tidak memahami jenis dan tujuan tes psikotes yang diujikan.
Mengetahui apa saja bentuk tes yang sering muncul dapat menjadi langkah awal untuk mempersiapkan diri. Dengan pemahaman yang baik, peluang untuk lolos seleksi akan jauh lebih besar.
Pengertian Tes Psikotes

Tes psikotes adalah serangkaian ujian yang digunakan untuk mengukur kemampuan psikologis seseorang. Pengukuran ini meliputi aspek intelektual, emosional, dan karakter individu. Dalam dunia kerja, psikotes membantu pihak HRD melihat apakah pelamar cocok dengan budaya kerja perusahaan dan posisi yang ditawarkan.
Berbeda dengan tes akademik, psikotes lebih menekankan pada cara seseorang berpikir dan bereaksi terhadap situasi tertentu. Hasilnya tidak selalu ada benar atau salah, tetapi menggambarkan karakter dan cara kerja seseorang dalam menghadapi tugas serta tekanan.
Baca Juga : Psikotes Perusahaan Apa Saja ? Panduan Lengkap Jenis Tes Psikotes di Dunia Kerja 2025
Tujuan Tes Psikotes dalam Rekrutmen

Tujuan utama pelaksanaan psikotes adalah menilai kecocokan antara pelamar dan pekerjaan. Perusahaan membutuhkan karyawan yang tidak hanya cerdas, tetapi juga stabil secara emosional dan dapat bekerja sama dalam tim.
Beberapa fungsi utama psikotes dalam proses rekrutmen antara lain:
- Menilai tingkat kecerdasan dan daya tangkap pelamar.
- Melihat kemampuan logika, analisis, dan pemecahan masalah.
- Menilai kestabilan emosi dan kemampuan beradaptasi.
- Mengetahui potensi kepemimpinan dan tanggung jawab individu.
- Memastikan kepribadian pelamar sesuai dengan kebutuhan posisi yang dilamar.
Jenis Tes Psikotes yang Sering Muncul Saat Melamar Kerja

1. Tes Logika Aritmatika (Numerik)
Tes ini bertujuan mengukur kemampuan berhitung dan mengenali pola angka. Soal berbentuk deretan angka yang harus dilanjutkan dengan logika tertentu, misalnya:2, 4, 6, 8, ...
Tes ini melatih ketelitian dan konsentrasi. Dalam seleksi kerja, hasil tes ini menjadi indikator kemampuan analisis dan penalaran numerik kandidat.
2. Tes Logika Gambar (Figural)
Tes figural digunakan untuk menilai kemampuan berpikir abstrak dan pola visual. Peserta akan melihat deretan bentuk atau gambar yang memiliki pola tertentu, lalu diminta menebak gambar berikutnya.
Tes ini umum digunakan untuk posisi yang memerlukan daya analisis dan kreativitas, seperti bidang teknik dan desain.
3. Tes Verbal
Tes verbal mengukur kemampuan bahasa, termasuk pemahaman kata, sinonim, antonim, dan analogi. Contoh:
Sinonim dari “besar” adalah “luas”.
Tes ini menilai kemampuan memahami perintah dan komunikasi tertulis, yang sangat penting dalam lingkungan kerja profesional.
4. Tes Wartegg
Tes Wartegg terdiri atas delapan kotak yang masing-masing berisi garis atau bentuk sederhana. Peserta diminta melanjutkan gambar sesuai imajinasi.
Melalui hasil gambar, psikolog menilai aspek seperti kreativitas, tanggung jawab, stabilitas emosi, dan kontrol diri. Tes ini banyak digunakan karena hasilnya mampu menunjukkan kepribadian secara mendalam.
5. Tes Kraepelin atau Pauli
Tes ini berbentuk deretan angka yang disusun secara vertikal. Peserta harus menjumlahkan setiap pasangan angka dalam waktu tertentu.
Tujuannya mengukur ketahanan mental, konsentrasi, dan kecepatan kerja. Orang dengan ketelitian dan fokus tinggi biasanya memiliki hasil yang stabil dari awal hingga akhir tes.
6. Tes EPPS (Edwards Personal Preference Schedule)
Tes ini menilai kepribadian berdasarkan preferensi responden terhadap dua pernyataan. Peserta memilih satu pernyataan yang paling sesuai dengan dirinya.
Dari hasilnya, psikolog dapat mengetahui kebutuhan psikologis seperti dominasi, tanggung jawab, dorongan berprestasi, dan kepemimpinan. Tes ini sering dipakai dalam seleksi manajerial.
7. Tes Draw A Person (DAP)
Tes DAP meminta peserta menggambar sosok manusia di atas kertas kosong. Tes ini digunakan untuk menilai citra diri, kedewasaan emosional, serta tingkat kepercayaan diri seseorang.
Interpretasi gambar dilakukan dengan melihat ukuran, detail, dan ekspresi gambar yang dihasilkan.
8. Tes Army Alpha dan Beta
Tes Army digunakan untuk mengukur kemampuan logika umum dan kecerdasan nonverbal. Tes ini sering muncul dalam seleksi TNI, Polri, dan BUMN.
Army Alpha berfokus pada kemampuan verbal dan logika, sementara Army Beta lebih menekankan kemampuan visual dan pola.
Cara Menghadapi Tes Psikotes dengan Baik

1. Latihan Soal Secara Rutin
Kebiasaan berlatih membantu mengenali pola soal dan mengasah kecepatan berpikir. Banyak contoh soal psikotes tersedia dalam buku maupun situs latihan daring resmi.
2. Tidur dan Istirahat yang Cukup
Kondisi tubuh yang segar sangat berpengaruh pada konsentrasi dan daya tahan selama tes berlangsung. Hindari begadang sebelum hari ujian.
3. Datang Lebih Awal ke Lokasi Tes
Datang lebih awal memberi waktu untuk menenangkan diri dan menyesuaikan dengan suasana lingkungan tes.
4. Jawab dengan Tenang dan Fokus
Jangan panik jika menemui soal sulit. Fokus pada waktu, tetap tenang, dan kerjakan soal yang paling mudah terlebih dahulu.
Kesalahan Umum dalam Tes Psikotes
Beberapa kesalahan yang sering dilakukan peserta antara lain:
- Tidak membaca instruksi dengan teliti.
- Terlalu lama mengerjakan satu soal.
- Panik karena tekanan waktu.
- Tidak berlatih sebelum mengikuti ujian.
- Menjawab dengan pola atau strategi tidak natural.
Kesalahan tersebut dapat memengaruhi hasil penilaian karena tes psikotes menilai konsistensi dan ketenangan peserta, bukan sekadar kecepatan.
Pentingnya Persiapan Psikotes
Persiapan menghadapi psikotes tidak bisa dilakukan mendadak. Peserta perlu memahami karakteristik setiap jenis tes dan membiasakan diri mengerjakannya. Selain itu, menjaga pola makan, istirahat, dan kondisi mental juga penting agar hasil tes mencerminkan potensi terbaik.
Persiapan matang mencakup tiga hal utama: latihan rutin, menjaga fokus, dan memahami tujuan setiap tes. Dengan langkah tersebut, peluang untuk lolos seleksi kerja akan meningkat.
Baca Juga : Apa Fungsi Psikotes? Ini Manfaatnya untuk Karier dan Kehidupan Pribadi
Tes psikotes berfungsi untuk mengukur kemampuan kognitif dan kepribadian pelamar kerja. Setiap jenis tes memiliki tujuan dan teknik penilaian yang berbeda. Persiapan yang matang, fokus saat tes, serta pemahaman terhadap bentuk soal akan sangat membantu dalam memperoleh hasil terbaik.
Referensi:
- Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Kementerian Ketenagakerjaan RI.
- Hadi, S. (2017). Psikotes dan Pengukuran Kepribadian. Yogyakarta: UGM Press.
- Panduan Rekrutmen Resmi Badan Kepegawaian Negara (BKN).
- Pustaka Tes Psikologi Universitas Indonesia.
- Sutoyo, A. (2020). Psikotes dalam Dunia Kerja. Jakarta: Rajawali Pers.
Program Premium Psikotes Kerja 2025
“Kami Bantu, Kami Pandu, Kami Bimbing Sampai Amazing!” 🌟
📋 Cara Membeli dengan Mudah:
- Unduh Aplikasi Psikotes Kerja: Temukan aplikasi Psikotes Kerja di Play Store atau App Store, atau akses langsung melalui website.
- Masuk ke Akun Anda: Login ke akun Psikotes Kerja Anda melalui aplikasi atau situs web.



