Tes Psikotes TNI Meliputi Apa Saja – sering menjadi pertanyaan utama bagi calon prajurit yang sedang mempersiapkan diri menghadapi seleksi masuk Tentara Nasional Indonesia.
Tahapan ini menjadi bagian penting dalam proses rekrutmen, karena psikotes bertujuan menilai kepribadian, kecerdasan, emosi, dan kesiapan mental seorang calon prajurit.
Dalam dunia militer, kemampuan fisik yang kuat saja tidak cukup. Seorang anggota TNI harus memiliki mental baja, kestabilan emosi, serta karakter yang tangguh untuk menghadapi berbagai situasi di lapangan.
Oleh sebab itu, psikotes TNI dirancang untuk menilai apakah seseorang benar-benar layak dan mampu menjadi bagian dari lingkungan militer.
Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang Tes Psikotes TNI Meliputi Apa Saja, jenis-jenis tes yang diujikan, contoh soal yang sering muncul, hingga tips agar kamu bisa lolos seleksi dengan hasil terbaik. Semua pembahasan ditulis secara aktif, jelas, dan mudah dipahami.

Apa Itu Tes Psikotes TNI
Tes psikotes TNI adalah serangkaian ujian psikologis yang diselenggarakan oleh Dinas Psikologi TNI untuk menilai aspek kepribadian dan kemampuan berpikir calon prajurit.
Tes ini bersifat wajib dan menjadi penentu apakah seseorang layak melanjutkan ke tahap seleksi berikutnya.
Tujuan utama psikotes TNI adalah untuk mengetahui stabilitas emosi, kemampuan berpikir logis, kedisiplinan, dan ketahanan mental.
Hasil tes ini digunakan untuk memastikan setiap calon prajurit memiliki karakter sesuai nilai-nilai dasar TNI: disiplin, tangguh, loyal, dan berintegritas.
Jenis Tes Psikotes TNI yang Umum Diuji
Dalam seleksi TNI, psikotes mencakup berbagai aspek. Berikut jenis-jenis tes yang paling sering diujikan dalam rekrutmen calon prajurit di ketiga matra (AD, AL, dan AU):
Tes Intelegensi Umum (TIU)
Tes ini digunakan untuk mengukur kemampuan logika, penalaran, dan berpikir cepat. Soalnya mirip dengan ujian intelegensi umum seperti pada seleksi CPNS.
Contoh materi:
- Deret angka dan huruf
- Logika gambar dan pola
- Aritmetika dasar
- Sinonim dan antonim
- Analogi verbal
Contoh soal:
2, 4, 6, 8, ? → Jawaban: 10
Tips:
Latih kemampuan logika dan aritmetika dasar. Perhatikan waktu, karena tes ini mengutamakan kecepatan dan ketepatan berpikir.
Tes Kraepelin atau Pauli (Tes Koran)
Disebut “tes koran” karena lembar soalnya besar seperti koran. Peserta harus menjumlahkan angka secara vertikal dalam waktu terbatas.
Tujuan tes:
- Menilai daya tahan konsentrasi
- Mengukur ketelitian dan kecepatan kerja
- Melihat kestabilan emosi di bawah tekanan
Tips:
- Latih ritme penjumlahan agar stabil.
- Jangan berhenti meskipun salah.
- Fokus pada tempo, bukan hasil sempurna.
Tes ini mencerminkan kemampuan seseorang dalam menghadapi tekanan, kelelahan, dan beban kerja tinggi—situasi yang kerap dihadapi prajurit.
Tes Wartegg
bagian ini menampilkan 8 kotak dengan gambar setengah jadi. Peserta diminta melanjutkan gambar tersebut menjadi bentuk yang utuh.
Tujuan tes:
Menilai kreativitas, kestabilan emosi, logika berpikir, dan kemampuan mengambil keputusan.
Tips:
- Gambar secara teratur dari kotak 1 sampai 8.
- Hindari gambar bertema kekerasan atau menyeramkan.
- Tambahkan detail secukupnya agar terlihat realistis.
Contohnya, jika ada setengah lingkaran, kamu bisa menggambarnya menjadi matahari, roda, atau wajah yang tersenyum.
Tes Baum (Menggambar Pohon)
Peserta diminta menggambar pohon lengkap dengan batang, akar, dan cabang. Pohon tidak boleh jenis yang tidak memiliki batang kokoh seperti pisang atau kelapa.
Makna dalam tes ini:
- Akar: stabilitas dan dasar berpikir
- Batang: kekuatan karakter dan keteguhan
- Cabang dan daun: hubungan sosial dan cita-cita
Tips:
Pilih pohon besar seperti mangga atau beringin. Gambar pohon dengan proporsi seimbang, akar kuat, dan cabang yang menyebar rapi.

Tes DAP (Draw A Person)
Dalam tes ini, peserta diminta menggambar satu atau dua orang (laki-laki dan perempuan). Hasil gambar akan dianalisis untuk menilai konsep diri dan kepercayaan diri.
Hal yang diperhatikan:
- Postur tubuh
- Ekspresi wajah
- Pakaian dan aktivitas
Tips:
Gambar orang dalam posisi tegak dan percaya diri. Hindari gambar pasif atau tanpa ekspresi.
Tes HTP (House-Tree-Person)
Peserta diminta menggambar rumah, pohon, dan orang dalam satu kertas. Setiap elemen menggambarkan aspek psikologis yang berbeda.
Maknanya:
- Rumah: kehidupan keluarga dan rasa aman
- Pohon: kekuatan diri dan semangat hidup
- Orang: kepercayaan diri dan hubungan sosial
Tips:
Gambar rumah dengan pintu dan jendela yang terbuka (melambangkan keterbukaan). Pohon kuat dan rimbun, serta orang dengan ekspresi positif.
Tes EPPS (Edward Personal Preference Schedule)
Tes kepribadian ini terdiri dari banyak pasangan pernyataan, di mana kamu harus memilih salah satu yang paling menggambarkan diri.
Tujuan tes:
Menilai karakter dan motivasi, seperti:
- Kepemimpinan
- Disiplin
- Tanggung jawab
- Ketekunan
- Kemandirian
Tips:
Jawablah jujur dan konsisten. Jangan berusaha menebak jawaban yang “benar,” karena ketidakkonsistenan mudah terdeteksi oleh psikolog militer.
Tes Logika dan Penalaran Visual
Tes ini berbentuk pola gambar atau simbol geometris. Peserta harus menemukan urutan atau pola yang tepat dari beberapa pilihan.
Contoh soal:
Segitiga → Persegi → Lingkaran → ?
Jawaban: Segitiga (karena pola berulang).
Tes ini mengukur kemampuan berpikir sistematis dan analisis visual.
Tes Kepribadian dan Emosi
dengan tes kepribadian TNI menilai kestabilan emosi dan kemampuan menghadapi tekanan. Pertanyaannya berbentuk pilihan atau uraian singkat.
Contoh pertanyaan:
- Apa yang kamu lakukan jika ditegur atasan?
- Apakah kamu mudah marah?
- Bagaimana reaksi kamu jika bekerja dalam tim?
Tips:
Jawab dengan tenang, tunjukkan kedewasaan dan kesiapan mental.
Wawancara Psikologi
Setelah seluruh tes tertulis dan gambar, peserta akan menjalani wawancara psikologi dengan perwira atau psikolog militer.
Tujuan wawancara:
- Menilai keaslian kepribadian
- Mengonfirmasi hasil tes tertulis
- Mengukur motivasi dan kesiapan bergabung dengan TNI
Contoh pertanyaan umum:
- Mengapa kamu ingin menjadi anggota TNI?
- Apa arti disiplin bagi kamu?
- Bagaimana kamu menghadapi tekanan saat bertugas?
Tips:
Jawab dengan jujur, percaya diri, dan menunjukkan semangat nasionalisme. Sikap sopan, tegas, dan mantap sangat dihargai.
baca juga : Apa Saja Tes Psikotes KAI? Ini Jenis dan Tips Lengkap Biar Lolos Seleksi
Perbedaan Tes Psikotes TNI AD, AL, dan AU
Meskipun secara umum sama, setiap matra TNI memiliki karakteristik penilaian berbeda:
| Matra | Fokus Penilaian Psikologis |
|---|---|
| TNI AD (Angkatan Darat) | Ketahanan mental, kepemimpinan, dan disiplin lapangan |
| TNI AL (Angkatan Laut) | Ketelitian, kerja sama tim, dan ketenangan emosional |
| TNI AU (Angkatan Udara) | Kecepatan berpikir, fokus, dan kemampuan teknis tinggi |
Calon prajurit disarankan memahami nilai-nilai dasar dari matra yang dipilih, karena hal ini bisa menjadi bahan pertimbangan dalam wawancara psikologis.
Contoh Soal Psikotes TNI dan Pembahasannya
Contoh 1 – Deret Angka
2, 4, 8, 16, ?
Pola: dikali dua setiap langkah. Jawaban: 32
Contoh 2 – Sinonim
Kata “Gigih” berarti:
(a) malas (b) rajin (c) tekun (d) ragu → Jawaban: (c) tekun
Contoh 3 – Logika Gambar
Pola: ▲ → ■ → ● → ? → Jawaban: ▲
Contoh 4 – Aritmetika Dasar
25 × 4 + 50 = ? → Jawaban: 150
Latihan rutin dengan jenis soal seperti ini akan membiasakan kamu berpikir cepat di bawah tekanan.
Tips Lolos Tes Psikotes TNI
- Berlatih setiap hari. Biasakan mengerjakan soal logika, deret angka, dan tes gambar.
- Jaga kesehatan mental. Tidur cukup dan hindari stres berlebihan.
- Bersikap positif dan percaya diri. Kejujuran dan kestabilan emosi lebih penting daripada kepintaran semata.
- Gambar dengan makna baik. Hindari gambar gelap, aneh, atau agresif.
- Tunjukkan karakter militer. Disiplin, tanggung jawab, dan kesiapan untuk mengabdi adalah nilai utama.
- Latihan konsentrasi. Tes Kraepelin menuntut fokus tinggi dalam waktu lama, jadi biasakan diri dengan latihan ketahanan mental.
Kesalahan yang Sering Dilakukan Peserta
- Menganggap psikotes hanya formalitas.
- Menjawab tidak konsisten antara satu tes dengan tes lain.
- Menggambar asal-asalan tanpa makna.
- Gugup saat wawancara psikologi.
- Tidak memahami nilai-nilai dasar TNI seperti loyalitas dan kedisiplinan.
Bagaimana Penilaian Tes Psikotes TNI Dilakukan
Hasil psikotes tidak ditentukan dari nilai numerik, tetapi dari interpretasi menyeluruh oleh psikolog militer. Setiap hasil menggambarkan sejauh mana kepribadian calon cocok dengan karakter prajurit.
Aspek yang dinilai antara lain:
- Stabilitas emosi
- Konsistensi kepribadian
- Daya tahan mental
- Kecerdasan logis
- Kedisiplinan dan moralitas
Peserta dengan hasil tes stabil, jujur, dan menunjukkan semangat tinggi akan memiliki peluang besar untuk lolos tahap ini.
baca juga : Apa Saja Psikotes Polri? Jenis Tes, Contoh Soal, dan Tips Lolos Seleksi!
Kesimpulan
Dari seluruh pembahasan, dapat disimpulkan bahwa Tes Psikotes TNI Meliputi Apa Saja mencakup berbagai ujian yang menilai intelegensi, kepribadian, emosi, dan kesiapan mental.
Tes ini tidak hanya menilai kemampuan berpikir, tetapi juga kejujuran, ketahanan, dan semangat pengabdian.
Bagi calon prajurit yang ingin lolos seleksi TNI, kunci utamanya adalah persiapan, latihan, dan konsistensi.
Latih kemampuan logika dan kepribadianmu, pahami makna di balik setiap tes, dan tunjukkan karakter yang tegas, disiplin, serta memiliki rasa cinta tanah air yang kuat.
Menjadi anggota TNI bukan hanya tentang kekuatan fisik, melainkan juga kekuatan jiwa dan karakter. Dengan memahami setiap tahap tes psikotes dan mempersiapkan diri sebaik mungkin, kamu memiliki peluang besar untuk menjadi bagian dari Tentara Nasional Indonesia yang profesional dan berintegritas.
Program Premium Psikotes Kerja 2025
“Kami Bantu, Kami Pandu, Kami Bimbing Sampai Amazing!” 🌟
📋 Cara Membeli dengan Mudah:
- Unduh Aplikasi Psikotes Kerja: Temukan aplikasi Psikotes Kerja di Play Store atau App Store, atau akses langsung melalui website.
- Masuk ke Akun Anda: Login ke akun Psikotes Kerja Anda melalui aplikasi atau situs web.



