Apa saja tes psikotes TNI AD?
Pertanyaan ini sering muncul di benak para calon prajurit yang sedang mempersiapkan diri untuk seleksi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD).
Psikotes merupakan salah satu tahap paling krusial dalam proses penerimaan calon Tamtama, Bintara, maupun Perwira.
Tes ini tidak hanya mengukur kecerdasan, tetapi juga kepribadian, emosi, karakter, dan kesiapan mental seorang calon prajurit.
Karena itulah, banyak peserta gugur bukan karena nilai akademik, melainkan karena gagal memahami atau mempersiapkan diri menghadapi psikotes.
Artikel ini akan membahas secara lengkap jenis-jenis tes psikotes TNI AD, contoh soal, tujuan setiap tes, hingga strategi dan tips agar kamu bisa lolos dengan hasil terbaik.

Tujuan Tes Psikotes TNI AD
Tes psikotes bukan hanya sekadar ujian kecerdasan. Dalam seleksi TNI AD, psikotes memiliki beberapa tujuan penting, antara lain:
- Menilai Kecerdasan Umum (IQ):
Untuk mengukur kemampuan berpikir logis, memecahkan masalah, dan memahami instruksi dengan cepat. - Menilai Kepribadian dan Emosi:
TNI membutuhkan prajurit yang stabil secara emosi, tangguh, dan dapat bekerja di bawah tekanan. - Menilai Kedisiplinan dan Daya Juang:
Tes psikotes juga mencerminkan seberapa tekun, sabar, dan fokus kamu menghadapi tugas panjang dan berat. - Menilai Kecocokan Diri dengan Dunia Militer:
Tidak semua orang cocok dengan kehidupan militer. Tes ini membantu tim seleksi menentukan apakah kepribadianmu sesuai dengan karakter seorang prajurit.
Jenis-Jenis Tes Psikotes TNI AD dan Contoh Soalnya
Berikut adalah jenis-jenis tes psikotes yang paling sering muncul dalam seleksi TNI AD, beserta penjelasan dan contohnya:
a. Tes Logika Aritmetika (Numerik)
Tes ini mengukur kemampuan berpikir logis melalui angka dan operasi hitung dasar.
Contoh soal:
- 2, 4, 8, 16, …
→ Jawaban: 32 (pola dikali 2) - 9 + 3 × 2 = ?
→ Jawaban: 15 (karena 3 × 2 = 6, lalu 9 + 6 = 15)
Tujuan tes:
Menilai kecepatan berpikir, ketelitian, dan kemampuan memecahkan masalah dengan logika sederhana.
Tips:
- Kuasai dasar matematika: penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.
- Jangan terburu-buru, karena kesalahan kecil bisa fatal.
b. Tes Logika Verbal (Sinonim, Antonim, Analogi)
Tes ini mengukur kemampuan bahasa dan penalaran verbal.
Contoh soal:
- Sinonim dari berani adalah …
→ Jawaban: gagah atau tegas - Antonim dari naik adalah …
→ Jawaban: turun - Analogi: Api : Panas = Es : …
→ Jawaban: dingin
Tujuan tes:
Menilai kemampuan berpikir logis melalui bahasa, kosa kata, dan pemahaman konsep.
Tips:
- Perbanyak membaca berita, artikel, dan buku untuk menambah kosakata.
- Latih soal sinonim dan antonim secara rutin.
c. Tes Logika Gambar (Penalaran Visual)
Tes ini berbentuk pola gambar yang berubah secara berurutan. Kamu harus menemukan pola dan menentukan gambar berikutnya.
Contoh soal:
⬜⬛⬜⬛ ?
→ Jawaban: ⬜ (karena polanya selang-seling)
Tujuan tes:
Mengukur kemampuan analisis visual, imajinasi ruang, serta kecepatan mengenali pola.
Tips:
- Fokus pada bentuk, arah rotasi, jumlah sisi, atau pola perubahan warna.
- Jangan terjebak pada detail, cari pola utamanya.
d. Tes Wartegg
Tes ini berisi 8 kotak yang masing-masing berisi gambar setengah jadi (titik, garis, kurva, dll.). Kamu harus melanjutkannya menjadi gambar lengkap.
Tujuan tes:
Menilai kreativitas, kepribadian, dan bagaimana kamu menyelesaikan sesuatu yang tidak sempurna.
Tips:
- Gunakan imajinasi realistis (gambar orang, alam, atau benda).
- Hindari gambar yang menandakan agresi atau emosi negatif.
- Urutkan gambar dari yang paling mudah menurutmu.
e. Tes Menggambar Pohon dan Orang
Kamu akan diminta menggambar satu pohon dan satu orang lengkap (bukan hanya wajah).
Tujuan tes:
Mengukur kestabilan emosi, kepercayaan diri, dan cara berpikir melalui simbol gambar.
Tips menggambar pohon:
- Pilih pohon berbatang keras seperti mangga, kelapa, atau jati.
- Lengkapi dengan akar, batang, dahan, daun, dan buah agar tampak hidup.
- Jangan menggambar pohon layu atau tanpa akar (menandakan ketidaktetapan).
Tips menggambar orang:
- Buat gambar proporsional dari kepala hingga kaki.
- Hindari ekspresi marah, sedih, atau menunduk.
- Gambar orang yang sedang beraktivitas positif (misalnya berdiri tegap atau memberi hormat).
f. Tes Pauli / Kraepelin (Tes Koran)
Tes ini terdiri dari kolom angka panjang yang harus dijumlahkan terus-menerus selama waktu tertentu.
Tujuan tes:
Mengukur daya tahan, fokus, konsentrasi, dan kemampuan bekerja di bawah tekanan.
Tips:
- Jaga ritme dan tempo hitung.
- Jangan terburu-buru di awal agar stamina bertahan sampai akhir.
- Gunakan teknik garis panduan agar tidak kehilangan posisi.
g. Tes Kepribadian (Personality Test)
Tes ini berbentuk pernyataan tentang diri kamu, seperti:
“Saya lebih suka bekerja dalam tim daripada sendirian.”
“Saya mudah marah jika ditegur.”
Kamu harus menjawab Setuju / Tidak Setuju atau Ya / Tidak.
Tujuan tes:
Mengukur kestabilan emosi, sikap sosial, dan cara kamu beradaptasi dengan lingkungan militer.
Tips:
- Jawablah jujur dan konsisten.
- Hindari jawaban ekstrem (jangan semua “setuju” atau semua “tidak setuju”).
- Pahami bahwa tidak ada jawaban benar-salah, yang penting konsistensi.
h. Tes Penalaran dan Konsentrasi
Tes ini menguji kemampuan berpikir cepat dan logis dengan soal angka atau bentuk.
Contoh:
1, 3, 9, 27, … → 81
(Pola dikali 3)
Tujuan tes:
Menilai kecepatan berpikir logis di bawah tekanan.
Tips:
- Pahami pola urutan angka.
- Fokus dan jangan terlalu lama di satu soal.
i. Tes Wawancara Psikologi
Setelah semua tes tertulis, biasanya kamu akan menghadapi wawancara dengan psikolog militer atau tim seleksi.
Pertanyaan umum:
- “Mengapa kamu ingin menjadi prajurit TNI AD?”
- “Bagaimana jika kamu ditempatkan jauh dari keluarga?”
- “Ceritakan pengalaman saat kamu menghadapi tekanan.”
Tujuan tes:
Menilai kejujuran, motivasi, kepercayaan diri, dan kesiapan mental menghadapi kehidupan militer.
Tips:
- Jawab dengan tenang dan percaya diri.
- Tatap pewawancara dengan sopan.
- Tunjukkan semangat, kedisiplinan, dan jiwa nasionalisme.

Kesalahan yang Sering Dilakukan Peserta Psikotes TNI AD
Banyak calon prajurit gagal bukan karena tidak pintar, tapi karena melakukan kesalahan kecil. Berikut beberapa kesalahan umum:
- Kurang persiapan dan latihan.
Banyak yang berpikir psikotes hanya soal IQ, padahal juga menilai kepribadian dan mental. - Menjawab asal-asalan atau tidak jujur.
Tes kepribadian mudah mendeteksi ketidakkonsistenan jawaban. - Panik dan kehabisan waktu.
Tes seperti Pauli atau Kraepelin sangat membutuhkan ketenangan dan ritme kerja stabil. - Menggambar secara negatif.
Misalnya, pohon tanpa akar, orang tanpa wajah, atau ekspresi marah — menandakan emosi tidak stabil.
baca juga : Psikotes Indomaret Seperti Apa? Panduan Lengkap Jenis Tes dan Cara Lolosnya!
Tips Lolos Tes Psikotes TNI AD
Agar peluang lolos lebih besar, berikut strategi dan tips yang terbukti efektif:
1. Latihan Soal Secara Rutin
Cari contoh-contoh soal psikotes TNI AD dari tahun sebelumnya dan latihan setiap hari.
Gunakan waktu latihan seperti saat ujian sebenarnya (terbatas waktu).
2. Jaga Kondisi Fisik dan Mental
Tes psikotes TNI AD dilakukan setelah serangkaian tes fisik. Jika kamu lelah, kemampuan berpikir bisa menurun drastis.
3. Tidur Cukup Sebelum Tes
Tidur yang cukup akan membantu kamu lebih fokus, tenang, dan tidak mudah panik saat ujian berlangsung.
4. Jangan Berpikir Soal “Menipu Tes”
Psikotes tidak bisa dimanipulasi. Jawabanmu akan dibandingkan antarbagian untuk melihat konsistensi. Jadilah diri sendiri.
5. Tunjukkan Karakter Militer
Sikap tenang, tegas, dan percaya diri sangat diperhatikan, bahkan saat wawancara.
Tunjukkan bahwa kamu layak menjadi bagian dari TNI AD.
Penutup
Tes psikotes TNI AD bukan hanya soal kecerdasan otak, tapi juga ujian kepribadian, karakter, dan ketahanan mental.
Kamu harus mampu menunjukkan bahwa kamu memiliki kedisiplinan, tanggung jawab, loyalitas, dan jiwa kepemimpinan yang dibutuhkan seorang prajurit sejati.
Dengan memahami jenis-jenis tes, mempelajari contoh soalnya, dan menerapkan tips di atas, kamu akan lebih siap menghadapi tahapan psikotes dengan percaya diri.
Ingat, psikotes bukan untuk mencari siapa yang paling pintar, tetapi siapa yang paling cocok menjadi prajurit.
Latihan, ketenangan, dan kejujuran adalah kunci utamanya.
baca juga : Mengenal Tujuan Utama Psikotes dalam Seleksi Kerja dan Pengembangan Karir
Program Premium Psikotes Kerja 2025
“Kami Bantu, Kami Pandu, Kami Bimbing Sampai Amazing!” 🌟
📋 Cara Membeli dengan Mudah:
- Unduh Aplikasi Psikotes Kerja: Temukan aplikasi Psikotes Kerja di Play Store atau App Store, atau akses langsung melalui website.
- Masuk ke Akun Anda: Login ke akun Psikotes Kerja Anda melalui aplikasi atau situs web.



