Apa yang dinilai dari psikotes gambar orang? Pertanyaan ini sering muncul di benak para pelamar kerja yang dihadapkan pada tes psikologi saat seleksi.
Tes ini tampak sederhana—hanya menggambar sosok manusia di atas kertas kosong—namun di baliknya, psikolog bisa menilai banyak hal tentang kepribadian seseorang.
Mulai dari cara berpikir, tingkat kedewasaan, kestabilan emosi, hingga kepercayaan diri, semuanya bisa tercermin dari goresan pensil di kertas tersebut.
Tes ini dikenal sebagai Draw A Person Test (DAP) atau Tes Gambar Orang, salah satu bentuk projective test yang umum digunakan dalam dunia psikologi industri dan klinis.
Melalui tes ini, psikolog berusaha “membaca” kepribadian peserta tanpa harus menanyakan langsung, melainkan melalui hasil gambar dan cara seseorang mengekspresikannya.

Apa Itu Psikotes Gambar Orang?
Psikotes gambar orang merupakan salah satu tes proyektif yang dirancang untuk menilai aspek-aspek kepribadian dan kondisi psikologis seseorang secara tidak langsung.
Dalam tes ini, peserta diminta menggambar sosok manusia lengkap di atas selembar kertas putih dengan alat tulis sederhana.
Tes ini pertama kali dikembangkan oleh Florence Goodenough (1926) dan kemudian disempurnakan oleh Machover (1949) dengan tujuan untuk memahami kepribadian, konsep diri, serta kondisi emosional seseorang melalui gambar yang dibuatnya.
Secara umum, tes ini bukan menilai kemampuan menggambar, tetapi bagaimana seseorang mengekspresikan dirinya melalui simbol visual. Setiap detail — bentuk kepala, posisi tangan, pakaian, hingga ekspresi wajah — memiliki makna tertentu yang membantu psikolog menafsirkan karakter seseorang.
Tujuan Psikotes Gambar Orang dalam Seleksi Kerja
Dalam proses rekrutmen karyawan, psikotes gambar orang memiliki tujuan yang cukup spesifik. Perusahaan ingin mengetahui sejauh mana calon karyawan memiliki kepribadian yang sesuai dengan budaya organisasi dan posisi yang dilamar.
Berikut beberapa tujuan utama tes ini:
- Menilai kestabilan emosi dan kepercayaan diri.
Misalnya, gambar dengan goresan kuat, proporsional, dan ekspresi wajah netral sering menunjukkan individu yang stabil dan percaya diri. - Menggali tanggung jawab dan kematangan pribadi.
Detail seperti pakaian lengkap, alat kerja, atau pose tegap bisa mencerminkan kedisiplinan dan kesadaran peran. - Mengidentifikasi tingkat kecemasan atau ketegangan.
Garis yang terputus-putus, goresan terlalu lembut, atau gambar kecil di sudut kertas dapat menunjukkan rasa tidak aman atau ragu. - Melihat cara berpikir dan orientasi sosial.
Misalnya, seseorang yang menggambar sosok dengan tangan terbuka atau tersenyum cenderung memiliki hubungan sosial yang baik dan terbuka terhadap lingkungan.

Apa yang Dinilai dari Psikotes Gambar Orang?
Secara umum, ada lima aspek utama yang dinilai dari psikotes gambar orang, yaitu:
a. Proporsi dan Posisi Gambar
Psikolog akan memperhatikan ukuran, posisi, dan keseimbangan gambar di kertas.
- Gambar yang terlalu kecil menunjukkan rasa tidak percaya diri atau keinginan untuk “menyembunyikan diri”.
- Gambar terlalu besar bisa berarti ego tinggi atau kebutuhan untuk diakui.
- Gambar di tengah menandakan kestabilan dan kontrol diri, sedangkan di pinggir bisa mencerminkan sikap defensif atau cemas.
b. Detail Tubuh dan Pakaian
Setiap bagian tubuh memiliki makna:
- Kepala besar: intelektualitas tinggi atau dominasi pikiran.
- Tangan besar: kebutuhan akan kontrol atau ambisi kuat.
- Kaki kecil: kurangnya rasa aman atau dukungan dalam hidup.
- Pakaian formal: rasa tanggung jawab dan kesadaran sosial.
- Tanpa detail pakaian: bisa mencerminkan kecerobohan atau ketidakteraturan.
c. Ekspresi Wajah dan Gerakan
Ekspresi tersenyum atau netral menunjukkan keseimbangan emosional, sedangkan wajah tanpa ekspresi bisa menandakan penahanan diri.
Gambar dengan pose dinamis (misalnya berjalan atau mengangkat tangan) menggambarkan semangat, inisiatif, dan keterbukaan terhadap tantangan.
d. Tekanan Goresan dan Ketebalan Garis
- Goresan kuat dan mantap menandakan energi dan kepercayaan diri tinggi.
- Goresan lemah atau tidak konsisten menunjukkan keraguan, kelelahan emosional, atau kecemasan.
- Garis ditekan terlalu keras bisa menunjukkan stres atau kebutuhan kontrol berlebih.
e. Jenis Kelamin Tokoh yang Digambar
Biasanya peserta diminta menggambar dua sosok: satu laki-laki dan satu perempuan.
- Jika seseorang kesulitan menggambar lawan jenis, bisa jadi ada hambatan dalam relasi sosial atau identifikasi peran.
- Jika kedua gambar tampak serupa, kemungkinan besar orang tersebut memiliki identitas diri yang stabil dan tidak terbagi.
Cara Psikolog Menafsirkan Hasil Tes Gambar Orang
Penilaian tidak hanya berdasarkan gambar akhir, tetapi juga cara seseorang menggambar: dari mana ia mulai, urutan menggambar bagian tubuh, hingga komentar yang muncul selama proses.
Contoh:
- Orang yang memulai dari kepala lalu ke tubuh biasanya berpikir logis dan terstruktur.
- Sebaliknya, yang memulai dari kaki atau bagian acak bisa menunjukkan spontanitas tinggi.
- Jika seseorang menghapus berkali-kali, itu bisa menandakan perfeksionisme atau kecemasan.
Setelah gambar selesai, psikolog akan menanyakan pertanyaan seperti:
- “Siapa orang yang kamu gambar?”
- “Sedang apa dia?”
- “Berapa umurnya?”
- “Apakah kamu suka orang ini?”
Jawaban dari pertanyaan ini digunakan untuk memperkuat interpretasi kepribadian dan melihat apakah peserta memiliki konsistensi antara gambar dan penjelasannya.
baca juga : Ternyata Ini Alasan Mengapa Perusahaan Sering Menggunakan Psikotes dalam Seleksi Karyawan
Contoh Penafsiran Hasil Tes (Studi Kasus Sederhana)
Kasus 1:
Seorang pelamar menggambar sosok pria dengan kepala besar, tangan kuat, dan posisi tegak lurus. Goresannya tegas, pakaian rapi.
→ Interpretasi: menunjukkan pribadi yang rasional, percaya diri, dan disiplin. Cocok untuk posisi yang membutuhkan kepemimpinan.
Kasus 2:
Peserta menggambar wanita kecil di sudut bawah kertas, dengan wajah tanpa ekspresi dan tangan disembunyikan di belakang.
→ Interpretasi: bisa menunjukkan rasa canggung, ketakutan terhadap evaluasi, atau kurang percaya diri.
Kasus 3:
Seseorang menggambar dua sosok sedang berjabat tangan.
→ Interpretasi: menandakan orientasi sosial yang kuat, kerja sama tim yang baik, dan keinginan untuk diterima dalam lingkungan.
Kesalahan Umum Saat Mengikuti Psikotes Gambar Orang
Banyak pelamar yang gagal dalam tes ini karena salah persepsi. Mereka menganggap bahwa hasil dinilai berdasarkan keindahan gambar, padahal yang dinilai adalah makna di balik gambar.
Beberapa kesalahan umum meliputi:
- Terlalu fokus pada detail estetika hingga lupa makna simbolik.
- Menggambar dengan ragu-ragu atau banyak coretan ulang.
- Mengabaikan proporsi tubuh (kepala besar, tangan kecil, kaki tidak proporsional).
- Membuat gambar terlalu kecil di sudut kertas.
- Tidak menggambar pakaian lengkap.
Untuk hasil optimal, gambar dengan tenang, fokus, dan usahakan menggambar sosok manusia utuh, proporsional, dan beraktivitas positif.
Tips Menghadapi Psikotes Gambar Orang
- Tenangkan diri sebelum mulai. Jangan terburu-buru; psikotes bukan tentang kecepatan.
- Gunakan garis yang tegas dan mantap. Hindari goresan berulang.
- Gambar manusia secara utuh dan proporsional.
- Berikan ekspresi netral atau tersenyum. Menunjukkan sikap positif.
- Tambahkan sedikit konteks. Misalnya, gambar orang sedang bekerja, berdiri tegap, atau melakukan aktivitas produktif.
- Jangan berlebihan menambah detail. Simplicity menunjukkan kejelasan berpikir.
Dengan mengikuti tips tersebut, hasil gambar akan terlihat lebih natural dan mencerminkan kepribadian positif yang dicari perusahaan.
baca juga : Psikotes Gambar Pohon Mangga yang Benar : Arti, Makna, dan Cara Menggambarnya
Kesimpulan
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa apa yang dinilai dari psikotes gambar orang bukanlah seberapa bagus seseorang menggambar, melainkan bagaimana gambar itu mencerminkan kepribadian, kestabilan emosi, dan cara berpikirnya.
Tes ini membantu psikolog menilai kecocokan antara karakter pelamar dan kebutuhan posisi kerja. Dengan memahami maknanya, peserta dapat menghadapi tes dengan lebih tenang, percaya diri, dan jujur dalam menggambarkan dirinya.
Program Premium Psikotes Kerja 2025
“Kami Bantu, Kami Pandu, Kami Bimbing Sampai Amazing!” 🌟
📋 Cara Membeli dengan Mudah:
- Unduh Aplikasi Psikotes Kerja: Temukan aplikasi Psikotes Kerja di Play Store atau App Store, atau akses langsung melalui website.
- Masuk ke Akun Anda: Login ke akun Psikotes Kerja Anda melalui aplikasi atau situs web.



