Apa yang Dinilai dari Psikotes – Menghadapi psikotes seringkali membuat banyak orang gugup. Wajar saja, karena hasil psikotes bisa menentukan apakah kamu diterima kerja, lolos seleksi beasiswa, atau naik jabatan.
Tapi sebenarnya, psikotes bukan untuk mencari siapa yang paling pintar atau paling cepat mengerjakan soal.
Psikotes justru dirancang untuk mengenal siapa dirimu sebenarnya baik dari cara berpikir, kepribadian, hingga cara kamu mengelola stres.
Kemampuan Berpikir atau Logika (Kognitif)

Ini adalah bagian yang sering muncul di awal psikotes. Biasanya berbentuk:
- Deret angka atau huruf
- Logika berpikir
- Soal matematika dasar
- Hubungan pola dan bentuk
Tes ini bertujuan untuk mengukur seberapa cepat dan tepat kamu berpikir serta memecahkan masalah. Kemampuan ini sangat penting, apalagi kalau kamu melamar ke posisi yang butuh analisis dan ketelitian tinggi.
Kepribadian
Di bagian ini, kamu akan diminta menjawab pertanyaan yang menggambarkan sikap atau pilihan kamu dalam situasi tertentu. Misalnya:
- Apakah kamu lebih suka bekerja sendiri atau dalam tim?
- Apakah kamu cenderung membuat keputusan berdasarkan logika atau perasaan?
- Apakah kamu mudah stres saat menghadapi tekanan?
Tujuannya adalah untuk melihat gaya kerja, kecenderungan perilaku, dan bagaimana kamu berinteraksi dengan orang lain. Biasanya, ini berkaitan dengan tes seperti:
- MBTI (Myers-Briggs Type Indicator)
- Big Five Personality Test
- Tes Wartegg atau proyektif lainnya
Motivasi dan Sikap Terhadap Pekerjaan

Bagian ini melihat seberapa besar niat, semangat, dan kedisiplinanmu dalam bekerja. Perusahaan ingin tahu:
- Apakah kamu punya motivasi untuk berkembang?
- Apakah kamu tahan banting dan gigih?
- Apakah kamu bisa mengikuti aturan?
Biasanya terlihat dari konsistensi jawaban dan respons terhadap situasi yang menggambarkan dunia kerja.
Baca Juga : Untuk Apa Psikotes? Ini Manfaat yang Mungkin Belum Anda Ketahui
Stabilitas Emosional dan Daya Tahan
Kadang kamu diminta menggambar pohon, rumah, atau orang. Jangan anggap ini tes iseng gambar kamu bisa menunjukkan kondisi emosional, cara menghadapi tekanan, dan ketahanan mental.
Misalnya:
- Apakah kamu orang yang impulsif atau tenang?
- Bagaimana kamu menghadapi stres saat dikejar deadline?
- Apakah kamu mudah panik atau tetap tenang?
Tes yang digunakan biasanya termasuk tes proyektif seperti:
- Wartegg Test
- Draw-a-Person Test
- House-Tree-Person (HTP)
Kecocokan dengan Posisi dan Budaya Kerja
Hasil psikotes tidak berdiri sendiri. Psikolog perusahaan akan mencocokkan hasil kamu dengan profil ideal untuk posisi yang dilamar.
Contoh:
- Posisi analis data butuh orang yang teliti dan introvert.
- Posisi marketing cocok untuk orang yang komunikatif dan fleksibel.
- Posisi manajerial butuh ketegasan dan daya tahan tinggi.
Jadi, bukan berarti kamu โgagalโ kalau tidak lolos mungkin saja kamu belum cocok untuk posisi tersebut.
Baca Juga : Apa Tujuan Tes Psikotes? Ini Penjelasan dan Manfaatnya ….
Program Premium Psikotes Kerja 2025
“Kami Bantu, Kami Pandu, Kami Bimbing Sampai Amazing!” ๐
๐ Cara Membeli dengan Mudah:
- Unduh Aplikasi Psikotes Kerja: Temukan aplikasi Psikotes Kerja di Play Store atau App Store, atau akses langsung melalui website.
- Masuk ke Akun Anda: Login ke akun Psikotes Kerja Anda melalui aplikasi atau situs web.



