Apa Psikotes Artinya – Apa psikotes artinya? Simak penjelasan lengkap tentang pengertian, tujuan, dan jenis tes psikotes yang sering digunakan dalam seleksi kerja dan CPNS.
Istilah psikotes sering muncul dalam proses seleksi kerja, CPNS, hingga penerimaan mahasiswa. Namun banyak peserta yang belum memahami secara tepat apa arti dari psikotes itu sendiri. Tes ini bukan sekadar ujian tertulis, melainkan alat penting untuk menilai aspek kepribadian dan kemampuan seseorang secara mendalam.
Mengetahui arti psikotes membantu peserta memahami tujuan pelaksanaan tes dan bagaimana cara mempersiapkan diri dengan benar.
Baca Juga : Masih Bingung Tes Psikotes Buat Apa? ….
Apa Arti Psikotes?

Secara umum, psikotes adalah tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan mental, kepribadian, dan aspek psikologis seseorang. Psikotes bertujuan menggambarkan cara berpikir, mengendalikan emosi, hingga cara beradaptasi individu terhadap situasi tertentu.
Menurut Anastasi dan Urbina (1997) dalam buku Psychological Testing, psikotes merupakan prosedur sistematis yang dirancang untuk mengukur perilaku dan kemampuan individu melalui serangkaian tugas standar. Tes ini memberikan gambaran objektif mengenai kemampuan kognitif dan karakter seseorang.
Dalam konteks seleksi kerja atau CPNS, psikotes digunakan untuk menilai kecocokan antara kepribadian peserta dengan kebutuhan jabatan.
Tujuan Psikotes

Tujuan utama psikotes adalah untuk memahami karakter dan potensi individu secara menyeluruh. Berikut beberapa tujuan pelaksanaan psikotes:
- Menilai kemampuan berpikir. Termasuk daya nalar, logika, dan kemampuan memecahkan masalah.
- Mengenali kepribadian. Menggambarkan kestabilan emosi, tanggung jawab, serta cara berinteraksi dengan orang lain.
- Menilai kecocokan kerja. Menentukan apakah karakter individu sesuai dengan posisi yang dilamar.
- Mengukur konsistensi dan ketelitian. Tes dirancang untuk melihat kemampuan fokus dan kestabilan berpikir peserta.
Psikotes membantu lembaga atau perusahaan memilih individu yang paling sesuai dengan kebutuhan organisasi.
Jenis-Jenis Tes Psikotes yang Umum Digunakan

Dalam pelaksanaan seleksi, terdapat beberapa jenis psikotes yang umum digunakan:
- Tes Logika Aritmatika. Mengukur kemampuan berpikir analitis dan numerik.
- Tes Logika Penalaran. Menguji kemampuan mengidentifikasi pola dan menyimpulkan hubungan logis.
- Tes Kemampuan Verbal. Mengukur pemahaman bahasa, sinonim, antonim, dan analogi kata.
- Tes Kraepelin atau Pauli. Mengukur konsistensi, kecepatan, dan ketelitian kerja di bawah tekanan.
- Tes Wartegg. Menggali aspek kepribadian melalui interpretasi gambar.
- Tes Gambar Pohon dan Orang. Menggambarkan karakter dan kondisi emosional peserta.
Setiap jenis tes memiliki fungsi berbeda yang saling melengkapi untuk menilai individu secara menyeluruh.
Kesalahan Umum dalam Memahami Psikotes
Banyak peserta menganggap psikotes hanya sebagai tes kecerdasan. Pandangan ini kurang tepat karena psikotes mencakup penilaian menyeluruh terhadap aspek kepribadian, emosi, dan pola berpikir. Kesalahan umum lain adalah meniru jawaban dari contoh di internet tanpa memahami maksud dari setiap tes.
Padahal, tujuan utama psikotes bukan mencari jawaban benar atau salah, melainkan mengukur konsistensi, kejujuran, dan keaslian perilaku peserta.
Baca Juga : Tes Psikotes Itu Apa Saja? Ini Jenis-Jenis dan Fungsinya!
Cara Mempersiapkan Diri Menghadapi Psikotes

Persiapan menghadapi psikotes dapat dilakukan dengan langkah berikut:
- Istirahat cukup. Kondisi fisik dan mental yang segar membantu konsentrasi lebih baik.
- Latihan soal psikotes. Melatih kemampuan berpikir logis dan daya fokus.
- Menulis dengan rapi. Tulisan mencerminkan ketenangan dan kestabilan diri.
- Fokus pada diri sendiri. Jawab pertanyaan sesuai kepribadian tanpa meniru orang lain.
Persiapan yang baik membantu peserta tampil lebih tenang dan menunjukkan potensi terbaik dalam tes.
Psikotes adalah alat ukur psikologis yang digunakan untuk menilai kepribadian, kemampuan berpikir, dan kecocokan individu dengan posisi tertentu. Pemahaman yang tepat tentang arti dan tujuan psikotes membantu peserta menghadapi tes dengan lebih percaya diri.
Tes ini bukan tentang benar atau salah, tetapi tentang seberapa konsisten dan stabil seseorang dalam berpikir dan bertindak.
Referensi:
- Anastasi, A., & Urbina, S. (1997). Psychological Testing. Prentice Hall.
- Hurlock, E. B. (1980). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.
- Perhimpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI). (2020). Pedoman Penyelenggaraan Tes Psikologi.
- Robbins, S. P., & Judge, T. A. (2013). Organizational Behavior. Pearson Education.
- Chaplin, J. P. (2011). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Premium Psikotes Kerja 2025
“Kami Bantu, Kami Pandu, Kami Bimbing Sampai Amazing!” 🌟
📋 Cara Membeli dengan Mudah:
- Unduh Aplikasi Psikotes Kerja: Temukan aplikasi Psikotes Kerja di Play Store atau App Store, atau akses langsung melalui website.
- Masuk ke Akun Anda: Login ke akun Psikotes Kerja Anda melalui aplikasi atau situs web.



